Berita Terbaru

Manusia Istikamah


TAFSIR Al Misbhah episode kali ini membahas Surah Fussilat ayat 41:30-36. Ayat itu mengandung penjelasan bahwa orang yang beriman dan beristikamah akan diberi kabar gembira tentang surga, termasuk orang yang mendapat keamanan pada hari kiamat. Mereka memperoleh apa pun yang diminta.

"Sesungguhnya orang-orang yang berucap, 'Tuhan kami ialah Allah,' kemudian mereka konsisten maka silih berganti malaikat akan turun kepada mereka, menenangkan mereka dengan berkata, 'Jangan khawatir dan jangan juga sedih'".

Jangan khawatir menyangkut masa depan dan jangan juga sedih menyangkut masa lalu. 'Bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang baik'.

Satu hal yang perlu kita garis bawahi, dalam pandangan agama, apa yang diucapkan harus sesuai dengan keyakinan. Semestinya ucapan itu juga diwujudkan dalam kenyataan. Kalau sekadar berucap tapi tidak sesuai dengan keyakinan, itu bohong.

Sementara itu, bila berucap sesuai dengan keyakinan tapi tidak mengamalkannya, hal itu menunjukkan kelemahan seseorang. Orang beriman berucap sesuai dengan keyakinannya. Jadi, tidak bohong dan apa yang diucapkannya akan diwujudkan dalam keseharian.

Dalam Surah Fussilat ayat 30-36 ada kata rabb. Rabb adalah pemelihara, pembimbing yang selalu menghendaki kebaikan bagi anak didiknya.

Misalnya guru, sebagai pendidik ia tidak menyembunyikan sesuatu, kecuali yang memang tidak ia ketahui. Selain itu, selalu menghendaki kebaikan. Yakinlah bahwa Allah selalu menghendaki kebaikan untuk umatnya.

Jadi, jika berkata Raballah, artinya Tuhan pemelihara dan pendidik kita dan kita harus yakin bahwa apa pun yang ditetapkan Allah itu ialah kebaikan.

Ini bisa menjadi keyakinan yang berlaku sementara. Karena ada syarat tambahan. 'Walaupun berlanjut masa yang panjang, sebagaimana dipahami kemudian, ia konsisten dalam ucapannya'. Jadi, jangan hanya hari ini konsisten kemudian pada keesokan harinya lupa dengan konsistensi itu. Malaikat akan turun silih berganti kepada orang-orang yang konsisten dengan ucapan mereka, untuk menguatkan hati mereka.

Kehadiran malaikat bisa dirasakan dalam bisikan nurani semua manusia. Manusia itu memiliki dua bisikan, yakni bisikan setan dan bisikan malaikat. Semakin seseorang akrab dengan kebaikan maka ia semakin akrab dengan malaikat.

Malaikat turun sejak manusia menancapkan keyakinan dan istikamah hingga wafat. Ulama mengartikan ayat ini bahwa malaikat akan datang kepada orang yang wafat sambil berkata, "Kamilah yang akan mengurus kamu, mengurus kepentinganmu di dunia ini dan juga di akhirat."

Penulis: Quraish Shihab

Tidak ada komentar